Rabu, 20 Maret 2019
Ketika malu orang lain Allah tampakkan kepadamu, bahwasanya itulah arahan bahwa kau jangan hingga sepertinya, itulah arahan biar kau bersyukur atas kebaikan Allah yang sudah begitu setianya menjaga aibmu.
Lantas jangan tergiur mengomentari, mencaci, menghina, dan jangan pernah menggunjingnya. Cukup malaikat raqib saja yang menilainya dan mencatat keburukan seseorang tersebut, lisanmu jangan!
Karenanya, doakan saja beliau semoga diberi hidayah, semoga Allah cepat menyelamatkannya dari kesalahan yang lebih besar.
Sungguh kau pun tidak pernah tahu bagaimana beliau akan hidup selanjutnya, dapat jadi Allah memberinya hidayah dan kemuliaan hidup yang luar biasa, sehingga derajatnya pun lebih tinggi dari dirimu.
Jangan biarkan hatimu kotor dengan terus memikirkan kesalahannya, jangan biarkan hatimu lusuh dengan terus merasa bahawa dirimu telah lebih baik, sebab itu hanya akan menciptakan kebaikan yang selama ini kau timbun terkikis.
Lebih baik kau fokus menjaga dirimu biar tidak sepertinya, dan lebih baik kau fokus memperbaiki diri supaya lebih baik, biar malaikat atid pun lebih sibuk daripada malaikat raqib yang mencatat kebaikanmu.
Tetapi, jangan pernah puas dengan merasa lebih baik, biar hingga kapanpun kau tidak pernah ada kesempatan untuk mengomentari kesalahan dan dosa orang lain.
Lantas jangan tergiur mengomentari, mencaci, menghina, dan jangan pernah menggunjingnya. Cukup malaikat raqib saja yang menilainya dan mencatat keburukan seseorang tersebut, lisanmu jangan!
Kondisikan Lisanmu Dari Menghakimi Dia yang Katanya Bersalah, Doakan Saja Semoga Diberi Hidayah
Intinya kondisikan lisanmu dari menghakimi beliau yang katanya bersalah, walau benar kesalahannya sangatlah besar, tetap saja harus kau ingat bahwa kau pun tentu mempunyai salah, yang apabila orang menghinamu tentu kau tidak akan senang.Karenanya, doakan saja beliau semoga diberi hidayah, semoga Allah cepat menyelamatkannya dari kesalahan yang lebih besar.
Jangan Mencacinya, Karena Kamu Tidak Pernah Tahu Bagaimana Dia di Kehidupan Selanjutnya
Jangan beri ruang harimu untuk sibuk mengurusi kesalahannya, terlebih lisanmu, jangan biarkan ia mencacinya dengan bahasa yang tidak pantas dan buruk.Sungguh kau pun tidak pernah tahu bagaimana beliau akan hidup selanjutnya, dapat jadi Allah memberinya hidayah dan kemuliaan hidup yang luar biasa, sehingga derajatnya pun lebih tinggi dari dirimu.
Tetap Berbaik Sangka Saja Kepadanya, Jangan Biarkan Hatimu Kotor Dengan Terus Memikirkan Kesalahannya
Walau benar telah sangat nampak kesalahannya di matamu, tetap berbaik sangka saja kepadanya, sebab itu lebih baik daripada kau terus berpikiran jelek yang hanya akan menciptakan hatimu keruh.Jangan biarkan hatimu kotor dengan terus memikirkan kesalahannya, jangan biarkan hatimu lusuh dengan terus merasa bahawa dirimu telah lebih baik, sebab itu hanya akan menciptakan kebaikan yang selama ini kau timbun terkikis.
Tidak Ada Gunanya Kamu Fokus Pada Kesalahannya, Karena Lebih Baik Kamu Fokus Menjaga Dirimu Agar Tidak Sepertinya
Lagipula tidak ada gunanya fokus pada kesalahannya, sebab Allah telah menyuruh malaikat raqib mencatat perbuatan buruknya dengan sempurna, maka pastikan kau tidak usah sibuk-sibuk mencatatnya pula.Lebih baik kau fokus menjaga dirimu biar tidak sepertinya, dan lebih baik kau fokus memperbaiki diri supaya lebih baik, biar malaikat atid pun lebih sibuk daripada malaikat raqib yang mencatat kebaikanmu.
Bersyukurlah Karena Allah Masih Menjagamu Dalam Kebaikan, Tapi Jangan Pernah Puas Dengan Merasa Telah Lebih Baik
Jangan lupa bersyukur dengan kebaikan yang Allah berikan kepadamu, sebab dengan kasih sayang-Nya kau masih Allah jaga dengan baik biar dosa dan aibmu tidak nampak di mata yang lainnya.Tetapi, jangan pernah puas dengan merasa lebih baik, biar hingga kapanpun kau tidak pernah ada kesempatan untuk mengomentari kesalahan dan dosa orang lain.
Belum ada Komentar untuk "Cukup Malaikat Raqib Saja Yang Menilai Dan Mencatat Keburukan Seseorang, Lisanmu Jangan!"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker