Sabtu, 13 April 2019
Mencetak kesuksesan dan prestasi gemilang ialah impian semua orang, tak terkecuali kau para wanita. Mungkin kamu bercita-cita ikut memperbaiki sistem di negeri ini, menjadi sosok inspiratif yang melenggang hingga luar negeri, atau mungkin ingin menjadi ibu rumah tangga yang berpendidikan tinggi.
Semua itu mulia, namun tentu tak bisa kau raih dengan berpangku tangan saja. Ingin jadi perempuan sukses itu ibaratnya bekerja dua kali, sebab selain mengusahakan kesuksesanmu sendiri, kau dituntut masyarakat untuk tidak melupakan kodrat. Praktis bagi wanita untuk mengalah sebelum bisa mencium kesuksesan. Mereka lebih menentukan menjadi biasa-biasa saja dan berkorban demi kesuksesan orang di sekitarnya.
Tapi dikala kau hendak menyerah, ingatlah bahwa kau bukan satu-satunya perempuan di dunia yang sedang berusaha. Alih-alih menghabiskan waktu untuk menggalau wacana jodoh dan calon suami, banyak wanita di luar sana yang juga sibuk mengaktualisasi diri. Bukankah layak kalau kita mengakibatkan mereka inspirasi?
1. Bayangkan betapa mudahnya bagi Dian Sastro untuk sukses hanya dengan menjual tampang. Tapi sebaliknya, dia rela rehat dari gemerlap dunia hiburan demi pendidikan.
Semua orang niscaya tahu kalau Dian Sastro ialah primadona selebriti Indonesia sepanjang zaman. Kita semua tumbuh menyaksikan wajahnya di majalah dan layar lebar. Selain kemampuan aktingnya yang apik, wajah yang anggun dan menarik juga jadi faktor kesuksesannya di dunia hiburan. Namun dia tahu bahwa kecantikan luar tidaklah selalu bisa diandalkan.
Dia rela rehat dari gemerlapnya dunia hiburan untuk untuk menyelesaikan pendidikan. Terbukti dia berhasil lulus sarjana dari Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu dan Budaya Universitas Indonesia pada tahun 2007. Selang beberapa tahun, dia juga melanjutkan sekolah masternya di Jurusan Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, UI. Selain pendidikan, rasa perhatian pada keluarga dan jiwa sosial juga dia miliki. Kini dia menjadi ibu dari dua orang anak dan mendirikan yayasan yang dinamainya Dian Sastrowardoyo.
Meski dia sudah punya wajah yang cantik, Dian Sastro tak lantas hanya sibuk merias diri dan berhenti berguru dan menyebarkan diri.
Kita yang wajahnya tak lebih anggun Dian Sastro, apakah masih merasa jumawa hanya dengan mengandalkan penampilan saja?
2. Hujatan bisa gampang saja membuatnya menangis di pojok kamar. Tapi, Agnez Mo justru menjadikannya cambuk untuk mewujudkan mimpi yang lebih tinggi
www.clear.co.id Artis yang awalnya populer sebagai artis cilik ini memang patut diacungi jempol kalau soal kegigihan meraih mimpi. Sejak umur 6 tahun, dia sudah terjun ke dunia hiburan sebagai penyanyi cilik. Tahun demi tahun, karirnya terus meningkat dengan aktif menjajal profesi yang lain mirip presenter, pemain sinetron, hingga main film garapan luar negeri.
Namun, jalan hidupnya bukan berarti baik-baik saja. Dia seringkali mendapat kritik pedas dan hujatan soal gaya penampilannya. Selain itu, dia juga tak mangkir dari cibiran dari banyak orang wacana obsesinya pergi berkiprah di Amerika.
Di balik itu, Agnez tetap dingin saja. Setelah beberapa waktu kemudian merilis single Coke Bottle bersama produser kenamaan Timbaland, Agnez tetap berjuang sekeras biasanya untuk bisa mewujudkan mimpi menembus pasar musik Amerika yang memang dikenal tidak “ramah” bagi penyanyi berpenampilan Asia. Dia bahkan menggaet penghargaan di ajang MTV Iggy atas lagunya.
Seberapapun hujatan yang didapat, dia tak lantas hanya mengurung diri di pojokan kamar. Dia justru mengakibatkan hal itu sebagai cambuk yang membuatnya terus semangat untuk berkarya.
Jika mendapatkan komentar tetangga saja semangatmu tergulung sirna, pantaskah kau merasa lebih baik dari Agnes Monica?
3. Medina Kamil ialah bukti bahwa kelembutan khas perempuan tak lantas berarti rapuh dalam menghadapi tantangan.
Medina Kamil ialah salah satu presenter Jejak Petualang yang disukai banyak kalangan. Meski wajahnya tanpa makeup tebal, dia bisa menghipnotis penonton untuk tetap mengikuti petualangannya ke banyak sekali tempat. Selama bertugas menjadi presenter acara lapangan, tentu tak terhindar dari “kejutan-kejutan” dari alam.
Setidaknya, dia pernah terombang-ambing di atas Laut Arafuru selama seharian. Hingga karenanya dia terdampar di sebuah pulau yang tak dikenal orang dan hidup selama 4 hari tanpa bantuan. Alih-alih mengalah dikala menghadapi musibah, dia justru berjuang hidup dalam segala keterbatasan. Perjuangannya tak sia-sia, dia berhasil selamat dan kembali ke rumah. Pengalaman ini tak lantas membuatnya takut berekspedisi. Sebaliknya, dia makin berani berpetualang lagi. Nah, pengalaman inilah yang membuatnya mendapat penghargaan “Unbreakable Woman” dalam suatu ajang.
Musibah yang kau alami boleh jadi bahwasanya tak semengerikan Medina Kamil. Mengapa sesusah itu mengumpulkan keberanian untuk bersinar?
4. Setelah merasa terbuang karena tekanan politik dalam pemerintah Indonesia, Sri Mulyani Indrawarti mengharumkan nama bangsa dengan mengabdi di level dunia.
Setiap dari kita niscaya selalu berharap Indonesia menjadi negara yang besar. Namun, kadang kita hanya bisa mengandalkan orang-orang arif dan bijak untuk mewujudkan itu semua. Nah, salah satu orang yang menjadi pencerah itu semua ialah Sri Mulyani. Wanita yang sudah berumur 52 tahun ini bisa dibilang primadona untuk soal persoalan ekonomi. Tercatat kini dia ialah satu-satu orang Indonesia sekaligus perempuan pertama yang pernah mendapat jabatan tinggi di World Bank, yaitu Direktur Pelaksana.
Bukan berarti gampang untuk mencapai ke sana, Sri Mulyani perlu merangkak perlahan hingga prestasinya menjadi gemilang. Sebelumnya dia pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri dan mencetak banyak sekali prestasi, namun persoalan politik membuatnya harus undur diri. Merasa terombang-ambing sebab suasana politik yang tak sehat di dalam negeri, membuatnya menentukan pergi ke luar negeri dan mengabdikan diri melayani dunia dari ilmu yang dia miliki. Merasa tidak dihargai oleh negara sendiri bukan menjadi alasan untuk berhenti menciptakan Indonesia bangga. Dia justru selalu berusaha menunjukkan kebaikan pada banyak orang dengan banyak sekali cara.
Apakah kau yang gampang mencaci maki pemerintah sudah cukup banyak berkontribusi pada perbaikan kondisi negeri?
5. Datang dari keluarga terpandang tak membuatnya berleha-leha dalam mengejar cita-cita. Najwa Shihab juga berjuang dari bawah, sama mirip kita.
Wajah kearab-araban ini mungkin sudah tidak aneh lagi bagi semua penikmat TV. Fakta-fakta yang terkuak dalam program Mata Najwa seringkali membuat mata terbelalak. Hal ini dikarenakan pertanyaan dan analisisnya yang tajam selalu menciptakan orang terpana. Gak jarang dia mewawancarai tokoh politik dan tokoh besar. Kini namanya semakin bersinar dengan gaya wawancaranya yang cerdas.
Awalnya, banyak orang memandang sebelah mata atas prestasi Najwa. Ada yang bilang dia mendompleng nama ayahnya, Quraish Shihab jago tafsir dan mantan menteri. Padahal dia juga bekerja keras untuk bisa menjadi jurnalis populer kini ini. Dia memulai karir sebagai jurnalis dari liputan dikala terjadi peristiwa Tsunami di Aceh. Karena aksinya yang emosional dikala melaporkan bencana, perlahan namanya mulai dikenal masyarakat. Pada tahun 2006, karenanya dia terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV. Usahanya tak hingga disitu saja, tahun 2011 wanita yang dekat disapa Nana ini meraih penghargaan Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF) di Swiss.
Najwa Shihab yang anak tokoh besar saja butuh perjuangan keras untuk sukses mirip sekarang. Apalagi kita, yang berasal dari keluarga yang lebih sederhana?
6. Ibu Susi Pudjiastuti mengacungkan jari tengah pada kegagalan cinta. Ia menentukan menegakkan kepala, tahu ada kesuksesan yang menunggu di depannya
Setiap orang niscaya ingin punya pasangan, tak terkecuali perempuan berpengaruh mirip Susi Pudjiastuti. Prestasinya dalam bidang bisnis sangatlah gemilang. Setelah sukses jadi juragan ikan, kini beliau juga maskapai penerbangan. Sekarang, dia dikenal sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Wanita nyentrik ini memang seringkali menjadi sorotan media sebab sikapnya yang tegas dalam menciptakan kebijakan. Di balik ketangguhannya, dia menyimpan dongeng asmara yang bisa kau pelajari.
Sebuah wawancara menyebutkan bahwa dia sudah pernah menikah tiga kali. Gagal di janji nikah pertama, dia punya satu anak laki-laki. Setelah itu, dia menikah lagi dengan orang asing dari Swiss. Sayangnya penikahan keduanya juga harus kandas. Seorang putri menjadi buah cinta dari suaminya yang kedua. Tak larut dalam kegaluan, Susi Pudjiastuti tetap menjalani hidup sebagai seorang pebisnis. Beliau asyik menjual ikan dan merekrut banyak karyawan. Setelah itu, karenanya dia menikah lagi dengan seorang pria asal Jerman, Christian von Strowberg. Hingga sekarang, mereka hidup dengan bahagia.
Sebagai wanita, sekuat apapun Susi Pudjiastuti, pastilah dia mencicipi patah hati dari kegagalannya dalam asmara. Tapi dia justru terus berkarya dan asyik mengatur ikan-ikan Indonesia.
Galau soal jodoh memang tak dosa, tapi alangkah baiknya kau juga memikirkan banyak hal yang lainnya. Jangan terpaku pada kegagalan yang satu itu, sebab ada banyak keberhasilan di masa depan yang menantimu.
Jalan hidup tiap orang memang tak pernah sama, tapi tak ada salahnya mengambil wangsit dari orang lain untuk mendapat kesuksesan yang sama. Karena hidup seseorang tidak pernah sempurna, tepat rasanya mengambil nilai positif dari hidup seseorang yang kau anggap baik.
Belum ada Komentar untuk "6 Perempuan Indonesia Yang Layak Kau Teladani, Semoga Hidup Tak Cuma Resah Soal Jodoh Dan Materi"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker