Pernikahan, rumah tangga, hidup bersama, tentu memang sangat indah dibayangkan semata, tapi kenyataannya semua itu tidak seindah dan semudah yang dibayangkan oleh akal, terlebih bila niatmu menikah belum sepenuhnya terbentuk sebuah komitmen, tentu hari-hari angker akan kau temui.
Karena ijab kabul itu bukan hanya moment mengubah status dari single menjadi menikah, tapi bagaimana kiranya kehidupan sesudah berumah tangga itu semakin berkah dan keduanya bisa memaknai perjalanan hidup bersama dengan ibadah yang lebih indah.
Lantas kalau kau tetapkan menikah, maka tinjau lagi keadaan hatimu dengan lebih bijaksana, takut di dalamnya hanya berisi cita-cita yang menggebu-gebu tapi miskin akan tanggung jawab.
Sebab seharunya, kalau kau telah siap menikah tentu kau memang sudah harus siap pula dengan segala konsekuensi yang terjadi sesudah ijab qabul terucap.
Ada banyak orang yang dalam pernikahannya tidak merasa bahagia dan tidak pernah merasakan indahnya kebersamaan, lantaran kadang keduanya tidak benar-benar memahami arti sebuah kesepakatan dan tujuannya di masa depan.
Seharusnya dari awal itu mereka sudah tahu betul apa visi misinya menikah, lantaran mengikuti alur dan tanpa kesapakatan untuk melangkah satu tujuan itu sangat menjenuhkan.
Sebab yang indah dalam bersama ialah ketika keduanya setuju untuk saling bertanggung jawab dan menyadari kewajiban masing-masing.
Padahal ijab kabul itu tidak se seru dan semenyenangkan yang terlihat pas hari resepsi, lantaran hidup bersama dalam dua kepribadian dan ego yang berbeda itu tidak sesederhana itu.
Walau benar, masa depan itu memang urusan Allah, dan kau tidak perlu megkhawatirkannya. Tapi ketika kau sudah benar-benar mempersiapkan segala dengan matang, mempersiapkan tanggung jawabmu dengan baik, maka insyaallah keadaan selanjutnya sanggup terkondisi dengan baik dan mudah.
Tentang materi? semua itu bisa dibilang masih nomer dua ketimbang kesiapan batin, lantaran bahan itu bisa dicari tatkala batin telah benar-benar siap dengan tanggung jawab yang memadai.
Karena ijab kabul akan menjadi pincang jalannya, kalau kau hanya siap salah satunya, alasannya kebutuhan lahir dan batin memang harus selalu berjalan beriringan untuk mencipta rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.
Karena ijab kabul itu bukan hanya moment mengubah status dari single menjadi menikah, tapi bagaimana kiranya kehidupan sesudah berumah tangga itu semakin berkah dan keduanya bisa memaknai perjalanan hidup bersama dengan ibadah yang lebih indah.
Lantas kalau kau tetapkan menikah, maka tinjau lagi keadaan hatimu dengan lebih bijaksana, takut di dalamnya hanya berisi cita-cita yang menggebu-gebu tapi miskin akan tanggung jawab.
Sebab seharunya, kalau kau telah siap menikah tentu kau memang sudah harus siap pula dengan segala konsekuensi yang terjadi sesudah ijab qabul terucap.
Menikah Kedengarannya Memang Sangat Sederhana, Padahal Tanggung Jawab dan Kewajibannya Sangatlah Berat
Dan iya, menikah kedengarannya memang sangat sederhana, bahagia bersama, tertawa bersama, apa-apa seakan semua dikerjakan bersama, tapi itu hanya sebuah ekspektasi belaka dan tidak dengan kenyataannya.Ada banyak orang yang dalam pernikahannya tidak merasa bahagia dan tidak pernah merasakan indahnya kebersamaan, lantaran kadang keduanya tidak benar-benar memahami arti sebuah kesepakatan dan tujuannya di masa depan.
Seharusnya dari awal itu mereka sudah tahu betul apa visi misinya menikah, lantaran mengikuti alur dan tanpa kesapakatan untuk melangkah satu tujuan itu sangat menjenuhkan.
Sebab yang indah dalam bersama ialah ketika keduanya setuju untuk saling bertanggung jawab dan menyadari kewajiban masing-masing.
Pernikahan Kelihatannya Memang Seru dan Menyenangkan, Tapi Bukan Berarti Sesuatu yang Sederhana
Serta siapa sih yang tidak bahagia melihat mempelai tersenyum indah diatas pelaminan dengan baju pengantin yang indah bagaikan raja dan ratu? lantaran siapapun niscaya akan berkata “wah senangnya, atau wah indahnya”.Padahal ijab kabul itu tidak se seru dan semenyenangkan yang terlihat pas hari resepsi, lantaran hidup bersama dalam dua kepribadian dan ego yang berbeda itu tidak sesederhana itu.
Ketika Kamu Memilih Menikah Maka Pastikan Kamu Sudah Siap Menerima Segala Kemungkinan yang Akan Terjadi Setelah Pernikahan
Lantas ketika kau menentukan menikah, tetapkan untuk hidup bersama dengan seseorag yang telah kau yakini baik, maka pastikan dulu kau sudah benar-benar siap mendapatkan segala kemungkinan yang akan terjadi sesudah pernikahan.Walau benar, masa depan itu memang urusan Allah, dan kau tidak perlu megkhawatirkannya. Tapi ketika kau sudah benar-benar mempersiapkan segala dengan matang, mempersiapkan tanggung jawabmu dengan baik, maka insyaallah keadaan selanjutnya sanggup terkondisi dengan baik dan mudah.
Siapkan Dirimu Sebaik Mungkin, Terlebih Batinmu Karena Membangun Rumah Tangga Itu Banyak Membutuhkan Kesabaran dan Keikhlasan
Untuk itu, siapapun dikala ini yang masih sendiri dalam penantian, atau sudah ada ikatan resmi namun belum ke pelaminan, siapkan dirimu sebaik mungkin, terlebih keadaan batinmu lantaran membangun rumah tangga itu butuh banyak kesabaran dan keikhlasan.Tentang materi? semua itu bisa dibilang masih nomer dua ketimbang kesiapan batin, lantaran bahan itu bisa dicari tatkala batin telah benar-benar siap dengan tanggung jawab yang memadai.
Memutuskan Menikah Jangan Hanya Sekedar Ingin Saja, Tapi Pastikan Bahwa Kamu Memang Telah Siap Secara Lahir dan Batin
Oleh karenanya, hati-hati ketika tetapkan untuk menikah, jangan hingga keputusan menikahmu hanya lantaran ingin dan menggebu-gebu sesaat, tapi pastikan bahwa kau memang telah benar-benar siap secara lahir dan batin.Karena ijab kabul akan menjadi pincang jalannya, kalau kau hanya siap salah satunya, alasannya kebutuhan lahir dan batin memang harus selalu berjalan beriringan untuk mencipta rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.
Belum ada Komentar untuk "Jika Kau Siap Menikah Tentu Kau Harus Siap Pula Dengan Segala Konsekuensinya"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker