Kamis, 14 Maret 2019
Jangan merasa diri telah suci dari dosa, sekalipun ibadahmu telah lebih banyak dan baik daripada yang lainnya. Rendah hatilah, dan jagalah hatimu sebaik mungkin, semoga nilaimu di mata Allah benar-benar baik.
Jagalah verbal dan pikiranmu, jangan suka mencaci dan menghakimi beliau yang ketika ini masih berdosa dan sering bermaksiat, sungguh disudut seorang pendosa sekalipun tetap ada impian untuk ke surga.
Doakan ia, sungguh doa baikmu sebagai saudara seiman sangat dibutuhkan, ketimbang cacian dan penghakimanmu yang selalu menyakitkan.

Untuk itu doakan saja dirinya semoga cepat mendapat hidayah, doakan semoga Allah menyentuhnya dengan kebaikan-Nya, dan kembali lagi dalam aturan-Nya.
Sungguh doa terbaikmu sangat ia butuhkan, daripada kata-kata bergairah yang hanya akan membuatnya menjauh dari kebaikan.

Doa baikmu lebih ia butuhkan daripada hinaan kejimu, doa baikmu lebih ia senangi daripada cacian burukmu, alasannya ialah itulah mengapa kau harus tetap emngendalikan dirimu semoga tidak menghina dan mencaci keburukannya.

Lagipula, cobalah kau berpikir sejenak, bayangkan jikalau kau berada dalam posisinya, tentu kau pun tidak akan bahagia bila dalam keadaanmu yang bersalah banyak orang yang menghina dan mencacimu.
Pasti sakit bukan? iya, hal itulah yang akan kau rasakan, maka doakan saja dirinya dengan kebaikan saja, lantaran doamu lebih berarti baginya daripada celaan yang hanya akan membuatnya lemah.

Untuk itu, doakan saja dirinya dengan kebaikan tiada henti, biarkan kesalahan dan dosanya menjadi urusan Allah, kau tidak usah sibuk-sibuk mengurusnya.
Karena daripada kau mengurus dosanya, lebih baik kau urus hatimu semoga tetap rendah dan bisa mendoakan kebaikan baginya, lantaran doamu akan lebih bermanfaat baginya, daripada umpatanmu yang tidak ada gunanya.

Dan yang niscaya doamu akan lebih menjaminnya kebaikan, doamu lebih menjaminnya bisa berubah, maka doakan saja dirinya semoga cepat Allah ketuk hatinya dengan hidayah, semoga beliau kembali hijrah.
Sebab doa tulusmu lebih ia butuhkan daripada cacian jelek yang hanya akan membuatnya sakit dan merasa frustasi.
Jagalah verbal dan pikiranmu, jangan suka mencaci dan menghakimi beliau yang ketika ini masih berdosa dan sering bermaksiat, sungguh disudut seorang pendosa sekalipun tetap ada impian untuk ke surga.
Doakan ia, sungguh doa baikmu sebagai saudara seiman sangat dibutuhkan, ketimbang cacian dan penghakimanmu yang selalu menyakitkan.
Doakan Saja Dirinya Agar Cepat Mendapat Hidayah, dan Kembali Lagi Dalam Aturan-Nya

instagram.com/fitrianifakhrizal
Sungguh doa terbaikmu sangat ia butuhkan, daripada kata-kata bergairah yang hanya akan membuatnya menjauh dari kebaikan.
Doa Baikmu Lebih Ia Butuhkan Daripada Hinaan dan Cacian Burukmu

instagram.com/fitrianifakhrizal
Doamu Lebih Berarti Baginya, Daripada Celaan yang Hanya Akan Membuatnya Lemah

instagram.com/fitrianifakhrizal
Pasti sakit bukan? iya, hal itulah yang akan kau rasakan, maka doakan saja dirinya dengan kebaikan saja, lantaran doamu lebih berarti baginya daripada celaan yang hanya akan membuatnya lemah.
Doamu Akan Lebih Bermanfaat Baginya, Daripada Umpatanmu yang Tidak Ada Gunanya

instagram.com/fitrianifakhrizal
Karena daripada kau mengurus dosanya, lebih baik kau urus hatimu semoga tetap rendah dan bisa mendoakan kebaikan baginya, lantaran doamu akan lebih bermanfaat baginya, daripada umpatanmu yang tidak ada gunanya.
Doamu Akan Lebih Menjaminnya Kebaikan, Daripada Cacianmu yang Selalu Menyakitkan

instagram.com/fitrianifakhrizal
Sebab doa tulusmu lebih ia butuhkan daripada cacian jelek yang hanya akan membuatnya sakit dan merasa frustasi.
Belum ada Komentar untuk "Disudut Hati Seorang Pendosa Tetap Ada Impian Untuk Ke Surga. Jadi, Jangan Mencacinya!"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker