Jakarta - Sebagai perangkat keselamatan dan pelindung kepala pengemudi motor, kualitas dan ketahanan helm sangat diperlukan.
Desain helm sudah dipikirkan sedemikian rupa untuk menawarkan keamanan bagi penggunanya ketika terjadi kecelakaan di jalan raya.
Sayangnya, ketika ini banyak pemilik helm tidak memahami proses uji dan desain helm tersebut. Belakangan banyak yang memodifikasi tali helm dari model quick release menjadi double d ring ala helm balap MotoGP.
“Mungkin alasannya yaitu bosan, mereka mengganti tali model sesuai dengan impian mereka, dari yang bertipe quick release ke double d ring,” ucap Agus Hermawan dari Juragan Helm ketika dihubungi beberapa waktu silam.
Padahal berdasarkan Agus, modifikasi di helm tersebut dilarang. Masalahnya, pengguna tidak tahu bagaimana kualitas pengerjaan dan materi yang dipakai pada tali helm tersebut.
Baca Juga : Ini Dia Alat Komunikasi Untuk Anak Touring!
Baca Juga : Ini Dia Alat Komunikasi Untuk Anak Touring!
“Bahan dari pabrikan mempunyai kualitas yang telah lulus uji. Misal putus, itu dapat terjadi pada talinya atau rivetnya. Itu sudah diperhitungkan,” kata Agus.
Masalah lain, jikalau pemilik memaksa untuk memodifikasi yaitu apabila terjadi kecelakaan dan merugikan pengguna itu sendiri.
Tanggung jawab terhadap kegagalan tersebut tidak dapat ditimpakan pada produsen helm alasannya yaitu pengerjaan bukan atas rekomendasi mereka.
“Para pemilik helm ini merasa santai saja mengganti tali helm, jadinya gampang diganti. Padahal jauh dari itu, fungsinya sangat krusial untuk keamanan,” ucap Agus.
Belum ada Komentar untuk "Mengubah Tali Helm Ternyata Lebih Riskan"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker