Tak banyak wanita punya karir gemilang di industri pasar modal, bukan sebab industri ini bias gender. Hanya sekedar fakta kasat mata yang tampak dipermukaan, memang tidak banyak figur-figur wanita yang mentereng di pasar modal. Salah satu figur dengan huruf feminim dan kondang di pasar modal Indonesia yaitu Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Friderica Widyasari Dewi.
Perempuan jebolan MBA, California State University of Fresno, Amerika Serikat, memulai karir profesional di industri pasar modal mulai dari bawah. Setelah sebelumnya sempat berkecimpung di industri hiburan nasional.
Kiki, begitu Friderica bersahabat disapa, sempat menjabat direktur di Bursa Efek Indonesia untuk dua periode 2009-2012 dan 2012-2015. Kemudian sempat menjabat direktur KSEI, sebelum akibatnya diangkat sebagai Direktur Utama pada 2016.
Artinya, dari sisi pengalaman beliau sudah tidak diragukan lagi. Oleh sebab itu, beliau dipercaya memegang tapuk pimpinan forum yang fungsinya memproses penyimpanan, manajemen dan penyelesaian (settlement) transaksi imbas di bursa saham Indonesia. KSEI juga punya tanggungjawab, memastikan investor merasa kondusif berinvestasi di pasar modal, sebab dana dan imbas yang ditransaksikan ditangani oleh suatu sistem yang kredibel.
Dalam perkembangannya, kiprah KSEI semakin vital dengan sejumlah terobosan yang dilakukan. Seperti apa terobosan-terobosan tersebut dan menyerupai apa kiprah Friderica didalamnya, mari kita simak hasil wawancara Tim CNBC Indonesia. Petikannya :
Apa peranan KSEI dalam industri pasar modal Indonesia?
KSEI yaitu Kustodian Sentral Efek Indonesia merupakan satu Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal Indonesia yang disebutkan dalam UU Pasar Modal Tahun 1995, diantaranya BEI (Bursa Efek Indonesia), KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia) dan KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Kami punya fungsi utama sebagai penyimpanan dan penyelesaian di perdagangan imbas indonesia.
Jadi KSEI memang unik sebab banyak orang tahunya hanya BEI, sebab memang BEI ini fungsinya ada di depan. Bursa yang bertemu dengan investor emiten jadi orang banyak tahunya mereka. Nah, kami bersama KPEI berada di back office melakukan kiprah kami masing-masing.
KSEI sebagai back office kami punya fungsi utama penyimpanan dan penyelesaian tapi penggunaannya sangat luas. Selain dari perusahaan efek, bank kustodian, kami juga (bertindak sebagai) agen manajemen efek. Sekarang malah diperluas (menjalankan fungsi) bank direktur dana nasabah ada bank pembayaran dan sebagainya. Kaprikornus luas dan kemudian infrastruktur di KSEI ini juga sudah dipercaya oleh Bank Indonesia (BI) untuk melaksanakan pengembangan lainnya.
Bisa kami sampaikan, banyak sekali peranan KSEI dalam pengembangan pasar modal Indonesia selain sebagai fungsi utamanya. Misalnnya (memulai proses) scripless saham pada tahun 2000. Kaprikornus jikalau jaman dulu itu saham dalam bentuk warkat kemudian KSEI mengubahnya menjadi scripless. Nah itu sangat membantu dan mengubah wajah pasar modal Indonesia jadi lebih efisien.
Selain itu, ada pengimplementasian Single Investor Identification (SID) di Pasar Modal Indonesia. Kemudian pemisahan rekening dana ataupun imbas milik investor dari perusahaan efek. Ini luar biasa sekali sebab boleh dibilang infrastruktur pasar modal kita ini sudah begitu canggih.
Banyak di negara-negara lain (pengembangan sistem) melihatnya belum hingga ke investor. Kita sanggup tahu orangnya, apa investasinya dan sebagainya. Itu sangat luar biasa.
Kemudian pengembangan yang tidak mengecewakan sudah lama. Kalau yang dalam waktu dekat ini sanggup disampaikan KSEI meluncurkan suatu sistem pengelolaan investasi terpadu ini jikalau di dunia disebutnya Fund Net. Dalam hal ini kita dibantu Korea Security Depository atau KSEI-nya Korea Selatan.
Ini apa sih sebetulnya? Kaprikornus ini yaitu platform untuk pasar reksadana. Kaprikornus jikalau dulu kan reksa dana masih hubungannya bilateral, antara Manajer Investasi dengan investor. Kaprikornus tidak terstruktur dan tidak diregulasi jadi terjadi inefisiensi dan human error, pastinya sering terjadi.
Oleh sebab itu, dengan adanya sistem ini kemudian semua sanggup lebih terstandarisasi mengurangi human eror dan sebagainya. Regulator menyerupai OJK sanggup melihat di industri reksadana eksklusif ke investornya sebab ada SID. Bisa lihat juga berapa subscription, redemption berapa, produknya apa, switching produk berapa. Kaprikornus luar biasa untuk fungsi pengawasan terintegrasi itu.
Lalu kemarin kita melaksanakan terobosan yang cukup diapresiasi oleh pelaku pasar yaitu percepatan pembukaan rekening investasi dengan memakai data Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri). Dulu jikalau buka rekening, apalagi di kawasan menyerupai Papua dan Kalimantan harus bolak-balik sanggup hingga dua ahad gres akibatnya sanggup buka akun investasi.
Nah, dengan adanya terobosan ini, kita bekerja sama dengan dinas kependudukan dan catatan sipil Kementerian Dalam Negeri. Kita memakai NIK (Nomor Induk Kependudukan) ketika orang mau membuka rekening ini jauh lebih cepat dari yang berapa hari ini jadi Cuma 10 menit. Kaprikornus ini suatu terobosan juga yang diapresiasi.
Lalu pada 2016 juga kita menerima predikat sebagai The Best Central Secuirties Depository di Asia Tenggara sebab banyak sekali pengembangan hingga kita juga diundang ke banyak sekali event untuk berbicara mengenai pengembangan-pengembangan dan bantuan ksei di pasmod indonesia.
Bagaimana proses pencatatan dan pengadministrasian imbas di KSEI?
Setiap perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, sahamnya semua tersimpan di KSEI dalam bentuk imbas yang scriptless. Kaprikornus indonesia ini belum menerapkan full dematerialisasi.
Saat ini, dari Rp 7.000 triliun nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia, sekitar Rp 4.200 triliun nilai saham sudah dalam bentuk scriptless, yang tercatat di KSEI, sisanya dalam bentuk script (warkat).
Lalu, untuk ketika transaksi saham setiap hari, KSEI yang melaksanakan penyelesaian transaksi, T+3. Kaprikornus kiprah utama KSEI itu menyimpan imbas dalam bentuk scriptless dan melaksanakan penyelesaian transaksi.
Masih banyak yang belum dalam bentuk scriptless ?
Itu biasanya saham founder (pemilik), ada yang masih memperlakukan menyerupai baby-nya sendiri. Tidak mau diubah ke scripless sebab tidak mau diperdagangkan. Ini juga masuk ke dalam kajian kami mengenai kajian full dematerialisasi di Indonesia sebab jikalau kita lihat market-market lain di dunia sudah mulai banyak yang full dematerialisasi.
Hal itu akan memudahkan regulator dalam melaksanakan pengawasan dan untuk investor sendiri juga itu lebih kondusif sebab ternyata banyak sekali contohnya banyak perusahaan (atau investor) yang menyadari ternyata sahamnya itu udah hilang. Berpindah tangan tanpa mereka tahu dan sebagainya jadi butuh banyak waktu untuk mereka mencari, kemudian jikalau hilang untuk mengurusnya dan sebagainya.
Jadi kita sedang ada kajian dibantu konsultan aturan dan sebagainya apakah mungkin indonesia menerapkan full dematerialisasi tapi itu juga call nya ada di OJK.
TIPS INVESTASI SAHAM
Kemarin KSEI gres melaksanakan kolaborasi dengan otoritas pasar modal Turki?
Kalau yang terkait kolaborasi dengan Turki, kami punya inisiatif ingin meluncurkan suatu platform untuk electronic voting (e-voting) dan electronic proxy (e-proxy). Ini juga akan menjadi suatu terobosan di pasar modal Indonesia sebab sesungguhnya ini yaitu satu kemudahan yang sudah ditunggu-tunggu oleh investor. Kalau kita melihat sebaran demografi Indonesia yang secara geografis antar pulau kepulauan, hal itu sangat diperlukan.
Misalnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di Jakarta sementara investor ada di pulau-pulau lain jadi tidak perlu tiba ke Jakarta. Atau untuk investor ajaib yang ingin memakai hak suaranya tapi mereka enggak sanggup hadir secara fisik di sini.
Untuk ini sudah ada working group bekerja sama dengan banyak sekali asosiasi pasar modal di dunia salah satunya yaitu dengan Turki.
Kapan akan diimplementasikan?
E-voting itu akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, penerapan e-proxy dulu dimana investor sanggup menunjukkan kuasa secara elektronik. Implementasi diharapkan sanggup itu taun ini. Sementara untuk e-voting itu insyaallah tahun depan, dengan catatan ada aturan-aturan yang belum diadaptasi maka nanti kita minta isyarat OJK juga apakah nanti secara aturan dan ketentuan sanggup disupport.
Apa semua investor sudah memakai SID?
Sudah, jadi semua investor yang mau bertransaksi di pasar modal Indonesia itu harus memakai SID. SID itu unik ada digitnya contohnya dari awal kita sudah sanggup tahu apakah beliau investor lokal, apakah beliau institusi domestik ajaib dan sebagainya tanggal lahir dan sebagainya.
Bagaimana implementasi pemisahan rekening imbas antara perusahaan imbas dengan nasabah?
Itu juga suatu “big bang” di pasar modal kita, bagaimana dana dan imbas nasabah terpisah dari perusahaan sekuritas. Ini sebetulnya suatu santunan investor dari regulator sebab dulu jikalau kita ingat ada masalah yang sangat besar kasusnya, Sarijaya (kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas pada 2009) dan sebagainya. Dimana uang dan imbas punya investor dipakai oleh broker (perusahaan efek).
Lalu regulator berpikir bagaimana memitigasi risiko tersebut. Nah akibatnya ditentukan bahwa saham dan imbas harus dipisahkan dari kepemilikan broker. Ini menyerupai yang tadi saya sampaikan yaitu bentuk perlindungan untuk investor kita.
Selain itu, kami juga punya kemudahan AKses (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang sanggup menjadi contoh investor untuk mengecek dana dan efeknya. Kalau dulu investor hanya bergatung pada laporan sekuritas. Setiap bulan investor akan sanggup laporan dari perusahaan imbas punya saham apa saja jumlahnya sekian, tapi dengan kanal mereka sanggup eksklusif buka di website sahamnya ada sekian. Misalnya beda sama yang dilaporkan broker berarti ada yang beda dan investor punya kesempatan untuk eksklusif crosscheck untuk sanggup ada contoh lain enggak Cuma laporan dari broker aja.
Apakah efektif mengurangi fraud?
Pastinya, sebab dengan pemisahan dana dan efek. Sekarang dana itu dipisah dalam bank adminstrator, 14 bank. Sekarang semua instruksi tidak ada yang boleh menjalankan uang atau efeknya jikalau tidak ada instruksi dari nasabah. Pengamanannya berlapis lah.
Artinya investasi di pasar modal Indonesia itu aman?
Aman, kondusif itu sanggup dilihat dari dua sisi. Aman dari sisi prosedur infrastruktur dan sebagainya itu sanggup saya katakan kondusif sebab selain ada KPEI yang menjamin investor yang membeli saham di pasar modal akan menerima efeknya dan sebaliknya jikalau jual akan sanggup uangnya.
Kemudian ada SIPF (Securities Investor Protection Fund) yang dikelola oleh PT P3IE itu salah satu anak perusahaan SRO juga yang menjamin jikalau terjadi sesuatu terhadap dana investor akhir dari fraud dan sebagainya itu sanggup dijamin hingga dengan 100 juta. Memang jikalau dilihat masih kecil ya dibanding perbankan, tapi kan ada suatu masa di mana bank juga Cuma sanggup menjamin 100 juta hingga kini sanggup cover 2 miliar.
Tapi jikalau kondusif atau tidak dalam arti investasi, tentu ada risiko naik turun harga saham, itu risiko investor. Bukan untuk dihindari tapi untuk dimitigasi.
BUKA REKENING SAHAM
Komposisi imbas yang disimpan dan diadministrasikan KSEI menyerupai apa?
Jadi jikalau total nilai aset yang tercatat di KSEI sekitar Rp 4.600 triliun itu masih didominasi oleh saham. Kemudian obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Itu tiga yang paling besar. Kemudian ada MTN (Medium Terms Note), NCD (Negotiable Certificate Of Deposit) dan banyak sekali produk lain di pasar modal, tapi tiga imbas itu yang mendominasi pasar modal kita.
Pengembangan apa lagi yang sedang disiapkan KSEI untuk pasar modal Indonesia?
Ada beberapa kegiatan utama kami terutama kami sedang meningkatkan kapasitas dari sistem utama kami C-Best. Kami sedang mengembangan C-Best Next Generation bersama pengembang yang juga menyebarkan sistem bursa-bursa utama dunia. Bentar lagi juga kita akan launching AKses Next Generation, di situ investor sanggup lihat semua investasi dalam satu page punya saham reksadana obligasi semua ada di satu halaman itu.
Misalnya, saya beli produk reksadana dari beberapa MI (Manajer Investasi) setiap bulan saya sanggup mampu 10 laporan dari kustodian bank yang harus saya sobekin satu-satu. Nanti saya butuh waktu untuk masukin ke satu file personal saya repot makan waktu dan belum tentu catatan saya bener. Nah dengan AKses Next G, nanti saya sanggup eksklusif lihat sudah terkonsolidasi semua dan datanya lebih reliable.
Dari kegiatan ini diperkirakan akan ada SID gres sebanyak 4,5 juta. Kaprikornus jikalau kini SID di Indonesia ada 1,12 juta orang, nanti insyaallah sanggup ada perhiasan 4,5 juta. Katanya sih segera ya, tapi kita lihat yang penting KSEI sudah siap secara capacity planing dan sebagainya. (hps)
CNBC INDONESIA
Belum ada Komentar untuk "Kami Memastikan Investasi Saham Aman"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker