Senin, 18 Maret 2019
Apa sih ghibah? bergosip atau membicarakan keburukan atau malu orang lain kepada yang lainnya, itulah bahasa kerennya untuk kini ini.
Maka hati-hatilah menjaga lisan, jangan hingga dia menjadi jalan semua amal kita terkuras secara perlahan alasannya ialah kebiasaan berghibah kita yang kesana-kesini.
Sungguh Allah memberi verbal biar kita bisa memberikan kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat, bukan malah keburukan dan malu orang lain yang kita sampaikan.
Allah tidak ridho kalau kita memakai anugerah-Nya kepada hal yang tidak baik, termasuk pengecap yang kita miliki ketika ini, maka pastikan kita selalu bijak dalam menjaganya.
Sedankan verbal yang kotor, suka berghibah, suka membicarakan malu orang lain, mencaci, dan sebagainya berasal dari keruhnya hati, alasannya ialah itulah mengapa kita harus bisa menjaga hati dengan baik dan benar.
Sebab ketika kita telah benar-benar sibuk mencari kesalahan diri sendiri, kita sibuk menela’ah diri sendiri, tentu kita tidak akan pernah ada kesempatan untuk sibuk mencari kesalahan orang lain.
Karena semakin kita merendah, semakin kita sibuk mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita, ketika itu pulalah kita akan lupa untuk mencaci atau merendahkan orang lain yang tengah melaksanakan kesalahan.
Untuk itu, hati-hatilah menjaga lisan, jangan suka seenaknya ngomentari orang lain, jangan suka seenaknya menggunjing kesalahan orang lain, dan jangan pula sok benar sendiri hingga lupa caranya introspeksi diri.
Oleh alasannya ialah itu, marilah mulai kini kendalikan verbal kita dengan baik, jagalah hati kita dengan bijak, dan jagalah pandangan kita dari hal-hal yang mengundang gemuruh untuk berghibah.
Insyaallah verbal kita akan selalu menyebutkan hal-hal yang bermanfaat dan baik tatkala pandangan dan hati kita memang sudah terjaga dengan baik dan benar.
Maka hati-hatilah menjaga lisan, jangan hingga dia menjadi jalan semua amal kita terkuras secara perlahan alasannya ialah kebiasaan berghibah kita yang kesana-kesini.
Sungguh Allah memberi verbal biar kita bisa memberikan kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat, bukan malah keburukan dan malu orang lain yang kita sampaikan.
Allah tidak ridho kalau kita memakai anugerah-Nya kepada hal yang tidak baik, termasuk pengecap yang kita miliki ketika ini, maka pastikan kita selalu bijak dalam menjaganya.
Hati-hati Menjaga Hati, Karena Hati Gampang Sekali Berbolak-baliknya, Sehingga Gampang Dijangkit Penyakit Hati
Lantas adakah hal utama yang harus dijaga biar verbal terkendali dengan mudah? ada, yaitu jagalah hati dengan baik terlebih dahulu, lantaran hati praktis sekali berbolak-baliknya, sehingga bisa saja dengan praktis dijangkit penyakit hati.Sedankan verbal yang kotor, suka berghibah, suka membicarakan malu orang lain, mencaci, dan sebagainya berasal dari keruhnya hati, alasannya ialah itulah mengapa kita harus bisa menjaga hati dengan baik dan benar.
Persibuklah Memperbairi Diri Sendiri Ketimbang Mengomentari Diri Orang lain
Selain itu persibuklah memperbaiki diri sendiri ketimbang mengomentari diri orang lain, lantaran sungguh setiap diri mempunyai porsi kekurangan dan kelebihan masing-masing.Sebab ketika kita telah benar-benar sibuk mencari kesalahan diri sendiri, kita sibuk menela’ah diri sendiri, tentu kita tidak akan pernah ada kesempatan untuk sibuk mencari kesalahan orang lain.
Ketika Melihat Aib Orang Lain, Ucapkanlah “Alhamdulilah Aku Tidak Demikian” Agar Diri Tidak Ada Kesempatan Berkomentar Buruk
Lalu bagaimana ketika mata kita tanpa sengaja dihadapkan kepada kesalahan orang lain? maka ucapkanlah “Alhamdulillah, saya tidak demikian. Sungguh Allah masih sayang kepadaku, sehingga Dia menyelamatkanku untuk tidak berbuat demikian”.Karena semakin kita merendah, semakin kita sibuk mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita, ketika itu pulalah kita akan lupa untuk mencaci atau merendahkan orang lain yang tengah melaksanakan kesalahan.
Kita Tidak Pernah Tahu Kadar Dosa, Bisa Makara Ucapan Kecil yang Keluar Dari Lisan Kita Menjadi Jalan Tergerusnya Pahala Kita Nanti
Lagipula kita tidak pernah tahu kadar dosa itu ibarat apa, bisa jadi ucapan kecil yang keluar dari verbal kita, yang berdasarkan kita biasa saja malah tanpa sengaja menjadi jalan tergurasnya pahala kita nanti.Untuk itu, hati-hatilah menjaga lisan, jangan suka seenaknya ngomentari orang lain, jangan suka seenaknya menggunjing kesalahan orang lain, dan jangan pula sok benar sendiri hingga lupa caranya introspeksi diri.
Alihkan Pandangan Dari Hal yang Tidak Baik, Karena Tergeraknya Lisan dan Hati Menjadi Buruk Karena Pandangan Kita Tidak Terjaga
Dan satu hal lagi yang harus dijaga selain hati, yaitu pandangan kita, alihkan padangan dari hal yang tidak baik, lantaran biasanya tergeraknya verbal dan hati menjadi jelek lantaran pandangan kita memang tidak diupayakan terjaga.Oleh alasannya ialah itu, marilah mulai kini kendalikan verbal kita dengan baik, jagalah hati kita dengan bijak, dan jagalah pandangan kita dari hal-hal yang mengundang gemuruh untuk berghibah.
Insyaallah verbal kita akan selalu menyebutkan hal-hal yang bermanfaat dan baik tatkala pandangan dan hati kita memang sudah terjaga dengan baik dan benar.
Belum ada Komentar untuk "Jangan Suka Ghibah, Sebab Pahalamu Akan Habis Diambil Alih Oleh Beliau Yang Kau Ghibahi"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker