Sistem Airbag / Supplemental Restraint System (Srs)

Sistem Airbag / Supplemental Restraint System (Srs)
Airbag/Supplemental Restraint System (SRS) yaitu fitur keamanan yang dipasang dimobil, yang berfungsi untuk melindungi kita jikalau terjadi kecelakaan frontal. Penggunaan Aibag sanggup membantu melindungi tempat kepala, leher, dan dada.



Airbag biasanya dipasang oleh pembuat kendaraan, untuk keselamatan pengemudi dan penumpang. Biasanya Airbag keluar dari stir/kemudi dan dashboard mobil. Ketika kepala anda mengenai Airbag, Airbag tersebut mulai mengempis secara perlahan. Akan tetapi, Airbag terbukti kurang efektif jikalau Anda tidak memakai sabuk pengaman (Seat Belt). Karena jumlah kecelakaan yang terus bertambah, banyak negara memberlakukan hukum wajib memakai sabuk pengaman (termasuk indonesia), yang dikatakakn efektif mengurangi jumlah korban yang disebabkan kecelakaan kemudian lintas. Namun, desain Airbag yang terbaru dipercaya sanggup melindungi anda, meskipun anda ridak memakai seat belt.

Banyak orang salah paham, bahwa Airbag berfungsi untuk menghentikan badan kita terlempar ke depan sesudah tabrakan. Airbag gotong royong dimaksudkan untuk melindungi kepala pengemudi, serta menghentikan kepala supaya tidak terbentur stir/kemudi. Yang sanggup menghentikan badan kita terlempar ke depan sesudah ukiran yaitu Seat Belt

Fungsi Airbag
  1. Meredam energi kinetik penumpang
  2. Melindungi penumpang dari penturan interior trim
  3. Melindungi penumpang dari pecahan beling mobil
  4. Mengurangi tertekuknya leher, imbas dari terbenturnya kepala ke stir mobil
Persentase Resiko Kecelakaan Frontal (Data yang dikeluarkan oleh NHTSA,1999)
  • Bila hanya memakai Sabuk pengaman (Seat Belt) : Tingkat berkurangnya resiko kecelakaan yaitu 45%
  • Bila hanya mengguanakan Airbag (SRS) ; Tingkat berkurangnya resiko kecelakaan yaitu 14%
  • Bila memakai Sabuk pengaman (Seat Belt) dan Airbag (SRS) : Tingkat berkurangnya resiko kecelakaan yaitu 50%
Sistem Kerja Airbag (SRS)

Ketika sensor mendeteksi tabrakan, sensor tersebut akan mengirim sinyal ke modul kontrol yang kemudian mengeluarkan Airbag
 Ada banyak sekali jenis sensor ukiran yang sanggup digunakan, menyerupai sensor yang ditempatkan di penggalan depan kendaraan beroda empat (daerah tabrakan), serta accelerometer yang ditempatkan didalam modul kontrol. Accelorometer itu mengukur kecepatan dan keparahan tabrakan. Ada juga sensor yang ditempatkan dipintu untuk Airbag samping

Airbag yang dipasang didalam dashboard atau setir mobil, hanya sanggup dipakai jikalau terjadi ukiran dibagian depan mobil. Demikian pula berlaku untuk Airbag yang dipasang dibagian samping mobil. Airbag akan keluar jikalau terjadi ukiran dibagian kanan dan juga sebaliknya.

Module control atau "Otak Airbag" yaitu komputer kecil yang mendapatkan dan kecelakaan dari banyak sekali sensor berbeda, kemudian tetapkan airbag mana yang akan digunakan. Modul tidak sanggup mengeluarkan Airbag Jika hanya mendapatkan satu sinyal, modul perlu dua atau lebih sinyal dari sensor-sensor untuk memakai Airbag

Sinyal kedua diberikan oleh Arming sensor yang terletak didalam mobil, yang mendeteksi penurunan kecepatan secara tiba-tiba. Ketika kontrol module sudah yakin bahwa terjadi ukiran parah, module itu akan mengirimkan sinyal ke Squib Inflater, dikenal juga sebagai igniter, yang merupakan perangkat listrik yang mempunyai kabel jembatan tipis.

Drngan mengalirnya listrik melalui kabel tersebut, kabel itu jadi panas, yang kemudian aben propelan Airbag yang terbuat dari Natrium Azida. Natrium Azida yaitu materi bakar yang cepat terbakar dan menghasilkan gas Nitrogen. Gas Nitrogen itu kemudian mengalir melalui filter dan mengisi Airbag yang ternuat dari Nilon.



Setelah kepala Anda membentur Airbag yang terisi Nitrogen. Airbag mulai mengempis dengan mengeluarkan gas memalui lubang-lubang kecil. Awan asap yang memenuhi kendaraan gotong royong yaitu tepung jagung atau bedak talkum (talcum powder), yang dipakai untuk memncegah Airbag lengket (menempel), saat terlipat didalam.

Nitrogen yang dikeluarkan melalui lubang-lubang kecil itu tidak berbahaya (Nitrogen gotong royong merupakan 78% dari udara yang kita hirup). Anda hanya perlu membuka pintu atau jendela supaya gas dan asap sanggup keluar.

Sistem Airbag samping berbeda dengan sistem Airbag yang ada didepan. Airbag samping memakai gas simpanan yang terdiri atas silinder terisi 3000-4000 Psi gas Argon terkompresi (Compressed Argon Gas)
Kontrol modul memberi sinya ke igniter, yang melelehkan bladder kecil didalam silinder tersebut. Gas Argon kemudian mengisi Airbag. Sama menyerupai Nitrogen, Argon juga tidak berbahaya .

Jika anda berencana membeli mobil, pastikan kendaraan beroda empat tersebut sudah mempunyai sistem Airbag. Menggunakan Airbag dan Seat Belt sanggup mengurangi kemungkinan mengalami cedera saat terjadi kecelakaan.
lainnya

Belum ada Komentar untuk "Sistem Airbag / Supplemental Restraint System (Srs)"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel