Sabtu, 03 November 2018
Otomotif - Jauhnya jarak tempuh dari rumah ke kantor berdampak pada waktu tempuh. Terutama kalau Anda menyetir sendiri dan terjebak macet.
Bahkan, di kota-kota besar menyerupai Jakarta, menghabiskan waktu 1 hingga 2 jam di jalan menyerupai rutinitas yang tak sanggup dihindari. Hingga muncul istilah bau tanah di jalan.
Namun, taukah kau bahwa hal ini mempunyai dampak yang tak baik?
Melansir laman resmi Daihatsu Indonesia, sering terlalu usang menyetir sanggup menurunkan kecerdasan dan melemahkan daya otak. Hal tersebut ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh kelompok peneliti dari University of Leicester.
Penelitian tersebut dilakukan selama lima tahun terhadap 500.000 orang yang berusia 37 hingga dengan 73 tahun. Kelompok orang yang menyetir 2 hingga 3 jam per hari cenderung mempunyai daya kerja otak yang lebih rendah dan terus mengalami penurunan kalau dibandingkan dengan kelompok orang yang jarang atau bahkan sama sekali tidak menyetir.
Hal itu disebabkan karena selama menyetir otak tidak berfungsi dengan aktif. Lama kelamaan, kalau frekuensi menyetir menjadi meningkat, daya kerja otak pun akan semakin menurun.
Dengerin Lagu Saat Nyetir Bisa Pengaruhi Gaya Berkendara, Benarkah?
Sebagian pengemudi menentukan berkendara sembari mendengarkan musik. Hal ini dilakukan biar nyaman dan terasa ada yang menemani dikala diperjalanan.
Bahkan tak sedikit dari mereka menyimpan lagu-lagu hits atau terfavorit yang terintegrasi melalui smartphone atau perangkat lainnya.
Tetapi tahukah Anda, jenis musik sanggup mempengaruhi cara mengemudi. Detak jantung sanggup dipengaruhi beat musik yang didengar. Demikian dilansir Fimale.
Beberapa studi yang dilakukan dengan memonitor detak jantung seseorang dikala mengemudi sambil mendengarkan banyak sekali jenis musik dianggap mempunyai tempo yang berbeda.
Bahkan dikala dideteksi, detak jantung pengemudi cenderung kurang stabil dibandingkan dengan pengemudi yang hanya mendengar satu jenis musik saja.
Sementara itu, Psikolog dari London University, Dr. Simon Moore, mengatakan, musik yang ideal dikala mengemudi ialah musik yang mempunyai tempo serupa dengan detak jantung.
Tempo yang serupa dengan detak jantung ialah sekitar 60 hingga 80 ketukan per menit. Hal itu terjadi karena musik dengan ketukan cepat justru akan meningkatkan konsentrasi pengemudi pada musik yang didengar.
Sedangkan pengemudi yang memutar musik bertempo 120 hingga 140 ketuk per menit, yang sebagian besar dimiliki oleh musik jenis rock, heavy metal, hip hop dan techno, mempunyai kemungkinan lebih besar berkendara dengan cara yang lebih agresif.
Biasanya secara tidak sadar pengemudi cenderung mempercepat laju kendaraan mengikuti ketukan lagu. Begitu pula dalam bermanuver.
Belum ada Komentar untuk "Resiko Menyetir Kendaraan Beroda Empat Terlalu Usang Dapat Mengakibatkan Kinerja Otak Menurun"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker