Hari Sabtunya Orang Yahudi

Hari Sabtunya Orang Yahudi



Dan tanyakanlah kepada Bani Israel ihwal negeri yang terletak di bersahabat bahari dikala mereka melanggar hukum pada hari Sabtu, di waktu tiba kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak tiba kepada mereka. Demikianlah Kami mencuba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) dikala suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kau menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami memiliki alasan (pelepas tanggungjawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa". Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang lalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka tidak boleh mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kau monyet yang hina". Dan (ingatlah), dikala Tuhanmu memberitahukan, bahawa bahwasanya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) hingga hari final zaman orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan bahwasanya Dia yakni Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang soleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami cuba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, biar mereka kembali (kepada kebenaran). (Al-A'Raaf: 63-68)


Baca Juga: Bilal Yang Betpegang Teguh Kepada Keimanan

Kisah ini menceritakan ihwal sebuah desa orang-orang Yahudi yang terletak di pesisir lautan, iaitu sebuah desa pesisir di antara desa-desa yang mereka diami. Orang-orang Yahudi setempat telah diperintahkan Allah untuk tidak berburu dan menangkap ikan pada hari Sabtu dan mereka dibolehkan untuk menangkap pada hari-hari lain dalam sepekan.

Allah telah menguji mereka dengan kewajiban ini, di mana ikan-ikan itu menjauhi mereka dan jarang ditemui pada hari-hari dibolehkannya menangkap ikan, sementara pada hari Sabtu ikan-ikan itu justru banyak mendatangi mereka dengan terapung-apung di sekitar mereka.

Syaitan pun membisiki hati sekelompok orang dari penduduk desa dan membujuk mereka untuk menangkap ikan. Akan tetapi, bagaimana caranya mereka sanggup mengelak dari perintah Allah tersebut? Syaitan mengatakan alibi, cara tipu daya, serta membimbing mereka kiat biar sanggup menangkap ikan pada hari Sabtu.

Penduduk desa itu terbahagi menjadi dua kelompok dalam menghadapi kelompok yang melanggar batas tersebut. Kelompok pertama yakni orang-orang soleh dari para dai yang menjalankan kewajiban mereka dalam dakwah dan memprotes orang-orang yang mengakali perintah-perintah Allah dengan banyak sekali alibi, pelanggaran, dan perburuan mereka pada hari Sabtu.

Kelompok kedua yakni orang-orang yang berdiam diri, yang membisu melihat pelanggaran orang-orang yang melampaui batas, dan mereka justru melontarkan celaan dan penentangan terhadap orang-orang soleh yang berdakwah, dengan alasan bahawa tidak ada keuntungannya menasihati dan memperingatkan sekelompok orang yang memang sudah sepantasnya binasa dan akan menerima azab.

Orang-orang soleh itu menjelaskan kepada orang-orang yang mencela mereka dan mendiamkan kemungkaran itu bahawa mereka memprotes kemungkaran itu dengan tujuan melepaskan tanggungjawab di hadapan Allah dan demi menunaikan kewajiban serta biar mereka mahu bertakwa.

Ketika azab Allah menimpa orang-orang yang melampaui batas itu, maka Allah mengubah wujud mereka menjadi monyet-monyet hina. Perubahan bentuk wujud itu memang terjadi sesungguhnya. Tidak usang sesudah berubah wujud menjadi monyet yang tidak memiliki keturunan, mereka alhasil mati.

Allah menyelamatkan orang-orang soleh para dai itu. Sementara itu, Al-Quran tidak menjelaskan nasib orang-orang yang diam, barangkali kerana mereka tidak bererti dan hina di mata Allah. Kerana mereka tidak disebutkan bersama orang-orang yang selamat maka sepertinya mereka termasuk orang-orang yang binasa dan terkutuk.
Kisah Hikmah Yahudi

Belum ada Komentar untuk "Hari Sabtunya Orang Yahudi"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel